“Dengan
ucapan Bismillahirrahmanirrahim, saya melangkah bertemu yang dilahirkan untuk
saya dan saya untuk Ainun”.
Seperti
awal puisi pada ulang tahun Ibu ainun yang ke-50 yang dituliskan oleh Bapak
Habibie.
Dear
Bapak habibie dan alm. Ibu ainun….
Akhir tahun 2012 dan awal 2013 ini, seakan semua orang di Indonesia tahu sejarah percintaan kalian sampai akhirnya harus terpisahkan oleh maut. Dan banyak manusia pun iri akan kisah kalian… begitu indah namun tak mudah mendapatkan itu semua. Starting from nothing and getting everything done.
Akhir tahun 2012 dan awal 2013 ini, seakan semua orang di Indonesia tahu sejarah percintaan kalian sampai akhirnya harus terpisahkan oleh maut. Dan banyak manusia pun iri akan kisah kalian… begitu indah namun tak mudah mendapatkan itu semua. Starting from nothing and getting everything done.
Wahai
alm. Ibu ainun yang anggun.. aku selalu membayangkan betapa beruntungnya dirimu
mendapatkan Pak habibie. Tapi ternyata aku salah yah bu… Jika ingin mendapatkan
pria seperti Pak habibie jadilah dulu wanita sehebat Ibu ainun iya buu… kuat sekali
engkau bertahan dalam senyuman ketika keadaan seakan membujukmu untuk menangis
dan menyerah. Kalian membuat aku iri untuk kehidupanku yang akan datang.
Wahai
Pak habibie, wanita mana yang tak akan luluh hatinya ketika engkau menjaganya
dengan sepenuh hati, melakukan apapun asalkan wanita itu bahagia. Tetap menjaga
perasaannya dan saling menguatkan.
Pantas
saja, ibu bertahan padamu pak karena ibu tahu betul bahwa bapak bukan seorang
yang mudah putus asa, bapak terus berjuang mewujudkan mimpi membuat truk
terbang untuk ibu dan Indonesia, walau awalnya terlihat mustahil keinginan itu.
Tapi bapak berhasil melewati itu dari sekian banyak kerumitan yang kalian
jalani.
Coba
lihat pak. Sekarang ini banyak pria yang mudah sekali putus asa dan berhenti
menggapai mimpi mereka. Entah karena mereka yang lemah atau karna tidak ada
sosok wanita seperti bu ainun disampingnya.
Lihat
pak sekarang, beberapa dari mereka yang sudah berumah tangga dengan mudahnya
melepas ikatan pernikahan mereka yang awalnya sudah mereka perjuangkan untuk
bersama. Apa mereka tidak berfikir lebih positif lagi yah pak. Mereka lebih
beruntung, tidak ditinggal pergi jauh dari pasangan mereka saat mereka bersama.
Apa
semua orang tidak memiliki romantisme seperti kisah bapak dan ibu yah? Sekarang
mereka dengan mudahnya saling menyakiti satu sama lain.
Untuk
alm.Ibu ainun… Wanita sekarang lebih memilih pergi bersenang senang sendirian
bukan mendapingi suami mereka, mendukungnya, dan menunggunya pulang dari
kantor. Padahal sebenarnya mereka jauh lebih beruntung dari ibu, yang sudah
tidak bisa memiliki waktu lagi untuk menemani bapak sepanjang harinya.
Siapapun
iri melihat kisah kalian. Tapi ketika ditanya siapkah untuk menjalani jalan
yang serumit itu? Pasti, pasti. Pasti banyak yang mundur. Karena hanya cinta
sejati saja lah yang mampu bertahan melewati jalan serumit itu. Cinta sejati
seperti kalian.
Tertanda,
Wanita
yang ingin sepeti ibu ainun dan ingin dapat mendampingi pria seperti pak
habibie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar